SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
(STMIK)
ERESHA
Eresha School of IT
PERKEMBANGAN
TEKNOLOGI MEMORY
Perkembangan Teknologi Memori
Prosesor pada sebuah perangkat
komputer hanya dapat menyimpan data dan unstruksi di register yang berukuran
kecil sehingga tidak dapat menyimpan semua informasi yang dibutuhkan untuk
keseluruhan program. Untuk mengatasi hal ini, prosesor harus dilengkapi dengan
alat penyimpan yang berkapasitas lebih besar yaitu memori. Memory komputer
terdiri dari dua jenis yaitu memori internal (memori utama) dan memori eksternal.
Seiring dengan berkembangnya teknologi perangkat komputer maka teknologi yang
diterapkan pada memori juga mengalami kemajuan.
1.
Perkembangan
Teknologi Memori Internal
Memori
internal adalah memori yang melekat pada motherboard perangkat komputer. Memori
ini ada dua jenis yaitu ROM dan RAM.
a. ROM
ROM adalah jenis memori yang isinya
hanya dapat dibaca dan tidak akan hilang ketika tidak mendapatkan aliran sumber
daya. Isi ROM merupakan program yang diisikan pada ROM berdasarkan standar
pabrik pembuatnya. Data yang tersimpan pada ROM
tidak berbentuk pulsa listrik sehingga
bila tidak ada aliran listrik, data yang sudah tersimpan tidak akan hilang.
Di
dalam ROM terdapat BIOS ( Basic
Input/Output System). Instruksi yang ada dalam BIOS inilah yang akan
dijalankan oleh mikroprosesor ketika komputer mulai dihidupkan. Ada juga data yang terkandung dalam modul ini yang
pertama kali diakses oleh sebuah komputer
ketika dinyalakan. Urutan-urutan yang terkandung di dalam modul ini dan yang diakses pertama kali
ketika komputer dihidupkan diberi nama BOOTSTRAP.
Dalam proses Bootstrap ini, dilakukan beberapa
instruksi seperti pengecekan komponen internal pendukung kerja minimal suatu
sistem komputer, seperti memeriksa
ALU, CU, BUS pendukung dari MotherBoard dan Prosessor, memeriksa
BIOS utama, memeriksa BIOS kartu grafik, memeriksa keadaan Memory Module, memeriksa keberadaan Secondary Storage yang dapat berupa Floopy Disk, Hard Disk, ataupun
CD-ROM Drive, kemudian baru memeriksa
daerah MBR (Master Boot Record) dari media penyimpanan yang
ditunjuk oleh BIOS (dalam proses Boot
Sequence).
Perkembangan ROM dimulai dari ROM yang hanya dapat
dibaca saja oleh user hingga ke ROM yang dapat dibaca sekaligus ditulisi ulang.
Ø
PROM (Programmable ROM)
Jenis dari memori yang hanya dapat diprogram. PROM
dapat diprogram oleh user / pemakai, data yang diprogram akan disimpan secara permanen.
PROM bersifat non-volatile (data tidak akan hilang meski tak ada aliran
listrik). PROM hanya bisa ditulisi sekali saja dan memerlukan peralatan khusus
untuk proses penulisannya. Selain itu, PROM menyediakan pendekatan yang lebih
cepat dan murah karena dapat diprogram langsung oleh user.
Ide dasar PROM adalah setiap sel memori mengandung
sebuah dioda dan kawat yang utuh. Ini menunjukkan bahwa semua sel memori sedang
mengantarkan sebuah logika. Bila kawat diputus dari aliran listrik maka kawat
tidak berhubungan dengan dioda dan ini berarti logika 0 secara permanen
disimpan dalam sel memori.
Ø EPROM (Erasable Programmable Read-Only Memory)
Jenis memori yang dapat diprogram oleh user. EPROM
dapat dihapus dan diprogram ulang serta mampu mempertahankan informasi
yang tersimpan untuk waktu yang cukup lama. EPROM dapat deprogram atau
dinyalakan dengan penyala PROM.
Penghapusan pada EPROM dilakukan dengan menggunakan
sinar ultraviolet. Jika EPROM harus
diprogram ulang, digunakan jendela khusus di atas IC. Cahaya ultraviolet
diarahkan di bawah jendela EPROM selama 1 jam. Cahaya ultraviolet ini akan
menghapus EPROM dengan mengatur semua sel memori ke logika 1. setelah logikanya 1, maka EPROM dapat
diprogram.
Setelah proses penghapusan dan pemrograman biasanya
jendela EPROM diproteksi dengan stiker opak. Stiker di jendela EPROM tersebut
melindungi piranti dari cahaya ultraviolet dari sinar matahari maupun fluor.
EPROM juga dapat dihapus dengan cahaya matahari secara langsung dalam waktu
seminggu atau dengan cahaya fluor di dalam ruangan selama 3 tahun.
Karena itulah EPROM dapat digunakan untuk mengganti
ROM pada saat software dikembangkan. Dengan cara ini, perubahan dan update memori dapat dilakukan dengan
mudah.
Ø
EEPROM (Electrically Erasable Programmable Read-Only
Memory)
EEPROM
adalah memori yang dapat diprogram oleh user.
EEPROM dapat dihapus dan diprogram ulang secara elektrik tanpa memindahkan chip dari circuit board. Memori ini merupakan ROM yang dapat ditulisi kapan
saja tanpa menghapus isi sebelumnya, hanya byte-byte
yang beralamat yang akan di-update.
Operasi write memerlukan waktu yang lebih lama dibanding operasi read, sekitar beberapa ratus milidetik
perbyte. Meski demikian EEPROM mempunyai kelemahan yaitu memerlukan tegangan
yang berbeda untuk penghapusan, penulisan dan pembacaan data yang tersimpan.
Salah
satu jenis EEPROM adalah Flash Memory. Flash Memory biasa digunakan pada kamera
digital, konsol video game dan chip BIOS.
b. RAM
RAM merupakan bagian memori yang bisa digunakan untuk
menyimpan program dan data. RAM
berfungsi untuk menyimpan program dan data dalam bentuk pulsa-pulsa listrik,
sehingga seandainya listrik yang ada
dimatikan, maka program dan data yang tersimpan hilang.
Secara fisik, RAM berbentuk chip yang sangat kecil dan
saat ini memiliki kapasitas memori hingga 8 MB-32 GB. Bila ingin menambah kapasitas memorinya, kita
tinggal menambahkan chip RAM baru pada tempat yang sudah disediakan.
Pada prinsipnya, pengertian RAM terbagi menjadi :
·
Input
Area, yaitu tempat untuk menyimpan data-data input yang akan
diolah.
·
Program
Area, yaitu tempat untuk menampung program yang akan digunakan
untuk memproses data.
·
Working
Area, yaitu tempat untuk menampung kegiatan pengolahan data
yang dikerjakan.
·
Output
area, yaitu tempat untuk menampung hasil pengolahan data.
RAM yang merupakan singkatan dari Random
Access Memory ditemukan oleh Robert Dennard dan diproduksi secara besar -
besaran oleh Intel pada tahun 1968, jauh sebelum PC ditemukan oleh IBM pada
tahun 1981. Dari sini lah perkembangan RAM bermula. Pada awal diciptakannya,
RAM membutuhkan tegangan 5.0 volt untuk dapat berjalan pada frekuensi 4,77MHz,
dengan waktu akses memori (access time) sekitar 200ns (1ns = 10-9 detik).
Teknologi RAM dikembangkan sesuai dengan perkembangan prosesor dan motherboard komputer.
1)
DRAM
( Dynamic RAM)
Pada tahun 1970, IBM menciptakan sebuah memori yang
dinamakan DRAM. DRAM
sendiri merupakan singkatan dari Dynamic
Random Access Memory. Dinamakan Dynamic
karena jenis memori ini pada setiap interval waktu tertentu, selalu
memperbarui keabsahan informasi atau isinya. DRAM mempunyai frekuensi kerja yang
bervariasi, yaitu antara 4,77MHz hingga 40MHz.
Secara internal, setiap sel
yang menyimpan 1 bit data memiliki 1 buah transistor dan 1 buah kondensator.
Kondensator ini yang menjaga tegangan agar tetap mengaliri transistor sehingga
tetap dapat menyimpan data. Oleh karena penjagaan arus itu harus dilakukan
setiap beberapa saat (yang disebut refreshing)
maka proses ini memakan waktu yang
relatif besar.
2)
FPM
RAM (Fast Page Mode RAM)
Fast Page Mode DRAM atau disingkat dengan FPM
DRAM ditemukan sekitar tahun 1987. Sejak pertama kali diluncurkan, memori jenis
ini langsung mendominasi pemasaran memori, dan orang sering kali menyebut
memori jenis ini "DRAM" saja, tanpa menyebut nama FPM. Memori jenis
ini bekerja layaknya sebuah indeks atau daftar isi.
Arti Page itu sendiri merupakan
bagian dari memori yang terdapat pada sebuah row address. Ketika sistem membutuhkan isi suatu alamat memori, FPM
tinggal mengambil informasi mengenainya berdasarkan indeks yang telah dimiliki.
FPM memungkinkan transfer data yang lebih cepat pada baris (row) yang sama dari jenis memori
sebelumnya. FPM bekerja pada rentang frekuensi 16 MHz hingga 66 MHz dengan access time sekitar 50ns. Selain itu FPM
mampu mengolah transfer data (bandwidth)
sebesar 188,71 Mega Bytes (MB) per detiknya.
Memori FPM ini mulai banyak digunakan pada sistem berbasis Intel 286, 386
serta sedikit 486.
3)
EDO
RAM (Extended Data Output Dynamic Random
Access Memory)
Pada tahun 1995, diciptakanlah memori jenis Extended Data Output Dynamic Random Access Memory (EDO DRAM) yang
merupakan penyempurnaan dari FPM. EDO RAM merupakan jenis RAM yang dipasang
pada slot jenis SIMM di motherboard yang memiliki 72 pin. Memori EDO dapat
mempersingkat read cycle-nya sehingga
dapat meningkatkan kinerjanya sekitar 20 persen. EDO mempunyai access time yang
cukup bervariasi, yaitu sekitar 70 ns hingga 50 ns dan bekerja pada frekuensi
33 MHz hingga 75 MHz. Walaupun EDO merupakan penyempurnaan dari FPM, namun
keduanya tidak dapat dipasang secara bersamaan, karena adanya perbedaan
kemampuan.
EDO RAM memiliki kapasitas mulai dari 1 Mb hingga 32 Mb dan cocok untuk
prosesor yang memiliki bus dengan kecepatan sampai 66 MHz.
Memori EDO DRAM banyak digunakan pada sistem berbasis Intel 486 dan
kompatibelnya serta Pentium generasi awal.
4)
SDRAM
(SYNCHRONOUS DYNAMIC RAM )
SDRAM
merupakan jenis RAM dengan 168 pin saluran transfer data. Ciri-cirinya adalah
terdapat dua celah di bagian kakinya. RAM jenis ini diletakkan/ ditancapkan
pada slot jenis DIMM/SDRAM di motherboard
yang mampu menyimpan memori mulai 16 Mb hingga 1 Gb, bergantung pada kemampuan motherboard dan slot DIMM yang
disediakan.
SDRAM ini juga dapat dibedakan berdasarkan
FSB atau dikenal juga dengan PC yang dimiliki , yakni 66 MHz, 100 MHz dan 130
MHz dengan kapasitas yang ada di pasaran saat ini mulai 64 Mb, 128 Mb, 256 Mb,
512 Mb dan 1 Gb. Jenis SDRAM biasanya digunakan untuk komputer sekelas Pentium
II sampai Pentium III. SDRAM ini juga dapat dipasang dua keping dengan
kapasitas yang berbeda tapi harus diusahakan dengan kecepatan FSB atau PC yang
sama dan akan lebih baik jika berasal dari merk yang sama juga.
5)
SDRAM
PC66
Pada peralihan tahun 1996 - 1997, Kingston menciptakan sebuah modul memori
dimana dapat bekerja pada kecepatan (frekuensi) bus yang sama / sinkron dengan
frekuensi yang bekerja pada prosessor. Itulah
sebabnya mengapa Kingston menamakan memori jenis ini sebagai Synchronous Dynamic Random Access Memory
(SDRAM). SDRAM ini kemudian lebih dikenal sebagai PC66 karena bekerja pada
frekuensi bus 66 MHz. Berbeda dengan jenis memori sebelumnya yang membutuhkan
tegangan kerja yang lumayan tinggi, SDRAM hanya membutuhkan tegangan sebesar
3,3 volt dan mempunyai access time
sebesar 10 ns.
Dengan kemampuannya
yang terbaik saat itu dan telah diproduksi secara masal, bukan hanya oleh
Kingston saja, maka dengan cepat memori PC66 ini menjadi standar memori saat
itu. Sistem berbasis prosessor Soket 7 seperti Intel Pentium klasik (P75 -
P266MMX) maupun kompatibelnya dari AMD, WinChip, IDT, dan sebagainya dapat
bekerja sangat cepat dengan menggunakan memori PC66 ini. Bahkan Intel Celeron
II generasi awal pun masih menggunakan sistem memori SDRAM PC66.
6)
SDRAM
PC100
Selang kurun waktu setahun setelah PC66 diproduksi dan digunakan secara
masal, Intel membuat standar baru jenis memori yang merupakan pengembangan dari
memori PC66. Standar baru ini diciptakan oleh Intel untuk mengimbangi sistem
chipset i440BX dengan sistem Slot 1 yang juga diciptakan Intel. Chipset
ini didesain untuk dapat bekerja pada frekuensi bus sebesar 100MHz. Chipset ini
sekaligus dikembangkan oleh Intel untuk dipasangkan dengan prosessor terbaru
Intel Pentium II yang bekerja pada bus 100MHz. Karena bus sistem bekerja pada
frekuensi 100MHz sementara Intel tetap menginginkan untuk menggunakan sistem
memori SDRAM, maka dikembangkanlah memori SDRAM yang dapat bekerja pada
frekuensi bus 100MHz. Seperti pendahulunya PC66, memori SDRAM ini kemudian
dikenal dengan sebutan PC100.
Dengan menggunakan tegangan kerja sebesar 3,3 volt, memori PC100 mempunyai access time sebesar 8ns, lebih singkat
dari PC66. Selain itu memori PC100 mampu mengalirkan data sebesar 800MB per
detiknya.
Hampir sama dengan pendahulunya, memori PC100 telah membawa perubahan dalam
sistem komputer. Tidak hanya prosessor berbasis Slot 1 saja yang menggunakan
memori PC100, sistem berbasis Soket 7 pun diperbarui untuk dapat menggunakan
memori PC100. Maka muncullah apa yang disebut dengan sistem Super Soket 7.
Contoh prosessor yang menggunakan soket Super7 adalah AMD K6-2, Intel Pentium
II generasi akhir, dan Intel Pentium II generasi awal dan Intel Celeron II
generasi awal.
7)
DR
DRAM
Pada tahun 1999,
Rambus menciptakan sebuah sistem memori dengan arsitektur baru dan
revolusioner, berbeda sama sekali dengan arsitektur memori SDRAM.Oleh Rambus,
memori ini dinamakan Direct Rambus
Dynamic Random Access Memory. Dengan hanya menggunakan tegangan sebesar 2,5
volt, RDRAM yang bekerja pada sistem bus 800MHz melalui sistem bus yang disebut
dengan Direct Rambus Channel, mampu mengalirkan data sebesar 1,6GB per detiknya
(1GB = 1000MHz). Sayangnya kecanggihan DRDRAM tidak dapat dimanfaatkan oleh
sistem chipset dan prosessor pada kala itu sehingga memori ini kurang mendapat
dukungan dari berbagai pihak. Satu lagi yang membuat memori ini kurang diminati
adalah karena harganya yang sangat mahal.
8)
RDRAM
PC800
Masih dalam tahun yang sama, Rambus juga mengembangkan sebuah jenis memori
lainnya dengan kemampuan yang sama dengan DRDRAM. Perbedaannya hanya terletak
pada tegangan kerja yang dibutuhkan. Jika DRDRAM membutuhkan tegangan sebesar
2,5 volt, maka RDRAM PC800 bekerja pada tegangan 3,3 volt. Nasib memori RDRAM
ini hampir sama dengan DRDRAM, kurang diminati, jika tidak dimanfaatkan oleh
Intel.
Intel yang telah berhasil menciptakan sebuah prosessor berkecepatan sangat
tinggi membutuhkan sebuah sistem memori yang mampu mengimbanginya dan bekerja
sama dengan baik. Memori jenis SDRAM sudah tidak sepadan lagi. Intel
membutuhkan yang lebih dari itu. Dengan dipasangkannya Intel Pentium 4, nama
RDRAM melambung tinggi, dan semakin lama harganya semakin turun.
9)
SDRAM
PC133
Selain dikembangkannya memori RDRAM
PC800 pada tahun 1999, memori SDRAM belumlah ditinggalkan begitu saja, bahkan
oleh Viking, malah semakin ditingkatkan kemampuannya. Sesuai dengan namanya,
memori SDRAM PC133 ini bekerja pada bus berfrekuensi 133 MHz dengan access time sebesar 7,5 ns dan mampu
mengalirkan data sebesar 1,06 GB per detiknya. Walaupun PC133 dikembangkan
untuk bekerja pada frekuensi bus 133 MHz, namun memori ini juga mampu berjalan
pada frekuensi bus 100MHz walaupun tidak sebaik kemampuan yang dimiliki oleh
PC100 pada frekuensi tersebut.
10) SDRAM PC150
Perkembangan memori SDRAM semakin menjadi - jadi setelah Mushkin, pada
tahun 2000 berhasil mengembangkan chip memori yang mampu bekerja pada frekuensi
bus 150 MHz, walaupun sebenarnya belum ada standar resmi mengenai frekunsi bus
sistem atau chipset sebesar ini. Masih dengan tegangan kerja sebesar 3,3 volt,
memori PC150 mempunyai access time
sebesar 7 ns dan mampu mengalirkan data sebesar 1,28GB per detiknya.
Memori ini sengaja diciptakan untuk keperluan overclocker, namun pengguna aplikasi game dan grafis 3 dimensi, desktop
publishing, serta komputer server
dapat mengambil keuntungan dengan adanya memori PC150
11) DDR SDRAM
Masih di tahun 2000, Crucial
berhasil mengembangkan kemampuan memori SDRAM menjadi dua kali lipat. Jika pada SDRAM biasa hanya mampu
menjalankan instruksi sekali setiap satu clock
cycle frekuensi bus, maka DDR SDRAM mampu menjalankan dua instruksi dalam
waktu yang sama. Teknik yang digunakan adalah dengan menggunakan secara penuh
satu gelombang frekuensi. Jika pada SDRAM biasa hanya melakukan instruksi pada
gelombang positif saja, maka DDR SDRAM menjalankan instruksi baik pada
gelombang positif maupun gelombang negatif. Oleh karena dari itu memori ini
dinamakan DDR SDRAM yang merupakan kependekan dari Double Data Rate Synchronous Dynamic Random Access Memory.
Dengan
memori DDR SDRAM, sistem bus dengan frekuensi sebesar 100 - 133 MHz akan
bekerja secara efektif pada frekuensi 200 - 266 MHz. DDR SDRAM pertama kali
digunakan pada kartu grafis AGP berkecepatan ultra. Sedangkan penggunaan pada
prosessor, AMD ThunderBird lah yang pertama kali memanfaatkannya.
12) DDR RAM
Pada 1999 dua perusahaan besar
microprocessor INTEL dan AMD bersaing ketat dalam meningkatkan kecepatan clock pada CPU. Namun
menemui hambatan, karena ketika meningkatkan memory bus ke 133 Mhz kebutuhan
Memory (RAM) akan lebih besar. Dan untuk menyelesaikan masalah ini maka
dibuatlah DDR RAM (Double Data Rate Transfer)
yang awalnya dipakai pada kartu grafis, karena sekarang anda bisa menggunakan
hanya 32 MB untuk mendapatkan kemampuan 64 MB. AMD adalah perusahaan pertama
yang menggunakan DDR RAM pada motherboardnya.
DDR RAM memiliki 1 celah di bagian
kakinya dan dipasang pada slot DIMM/DDR yang memiliki 183 pin di motherboard.
DDR RAM memiliki kecepatan transfer dan menyimpan data dua kali lipat
dibandingkan SDRAM. Kapasitas yang dimiliki DDR RAM mulai dari 128 Mb hingga 1
Gb per keping memorinya.
DDR RAM dapat berfungsi pada modul
dual channel jika didukung dengan motherboard yang juga memiliki fasilitas dual
channel pada memory controller atau traffic untuk mengatur lalu lintas data
yang terjadi antara data dari harddisk ke RAM, kemudian dari RAM ke prosesor.
Motherboard juga akan mengeluarkan modul dual channel-nya, pemasangan RAM harus
dua keping dengan nilai PC dan kapasitas memori yang sama serta disarankan
untuk menggunakan jenis merk atau cip dari vendor yang sama juga.
13) DDR2 RAM
Ketika
memori jenis DDR (Double Data Rate) dirasakan mulai melambat dengan semakin
cepatnya kinerja prosesor dan prosesor grafik, kehadiran memori DDR2 merupakan
kemajuan logis dalam teknologi memori mengacu pada penambahan kecepatan serta antisipasi
semakin lebarnya jalur akses segitiga prosesor, memori, dan antarmuka grafik
(graphic card) yang hadir dengan kecepatan komputasi yang berlipat ganda.
Perbedaan pokok antara DDR dan DDR2
adalah pada kecepatan data serta peningkatan latency mencapai dua kali lipat. Perubahan ini memang dimaksudkan
untuk menghasilkan kecepatan secara maksimum dalam sebuah lingkungan komputasi
yang semakin cepat, baik di sisi prosesor maupun grafik.
DDR2 RAM memiliki 240 pin transfer
data. Walaupun memiliki kapasitas memori sama dengan DDR RAM, yaitu mulai 128
Mb hingga 1 Gb. DDR2 RAM mempunyai kecepatan transfer dan menyimpan data lebih
cepat dibandingkan jenis DDR RAM.
Selain itu, kebutuhan voltase DDR2
juga menurun. Kalau pada DDR kebutuhan voltase tercatat 2,5 Volt, pada
DDR2 kebutuhan ini hanya mencapai 1,8 Volt. Artinya, kemajuan teknologi pada
DDR2 ini membutuhkan tenaga listrik yang lebih sedikit untuk menulis dan
membaca pada memori.
Teknologi DDR2 sendiri lebih
dulu digunakan pada beberapa perangkat
antarmuka grafik, dan baru pada akhirnya diperkenalkan penggunaannya pada
teknologi RAM. Dan teknologi DDR2 ini tidak kompatibel dengan memori DDR
sehingga penggunaannya pun hanya bisa dilakukan pada komputer yang memang
mendukung DDR2.
Untuk FSB atau PC di atas 266 MHz
pada jenis DDR RAM dan DDR2 RAM ini juga dikembangkan teknologi RAM dengan
fasilitas dual channel, yaitu
kemampuan bekerja RAM dengan kecepatan bus 2 kali dan menghasilkan bandwidth lebih besar. Hal ini
menyebabkan kecepatan transfer dan penyimpanan data memori menjadi lebih cepat
dibandingkan DDR RAM yang bekerja pada single
channel.
14) DDR3 RAM
RAM DDR3 ini memiliki kebutuhan daya yang berkurang sekitar 16%
dibandingkan dengan DDR2. Hal tersebut disebabkan karena DDR3 sudah menggunakan
teknologi 90 nm sehingga konsusmsi daya yang diperlukan hanya 1.5v, lebih
sedikit jika dibandingkan dengan DDR2 1.8v dan DDR 2.5v. Secara teori,
kecepatan yang dimiliki oleh RAM ini memang cukup memukau. Ia mampu mentransfer
data dengan clock efektif sebesar 800–1600 MHz. Pada clock 400–800 MHz, jauh
lebih tinggi dibandingkan DDR2 sebesar 400–1066 MHz (200- 533 MHz) dan DDR
sebesar 200–600 MHz (100-300 MHz).
Prototipe dari DDR3 yang memiliki 240 pin. Ini sebenarnya sudah
diperkenalkan sejak lama pada awal tahun 2005. Namun, produknya sendiri
benar-benar muncul pada pertengahan tahun 2007 bersamaan dengan motherboard
yang menggunakan chipset Intel P35 Bearlake dan pada motherboard tersebut sudah mendukung slot DIMM.
c. EVOLUSI MODUL
MEMORI
Karena dibutuhkan modul untuk meletakkan memori pada modul, maka untuk
mengimbangi kemajuan teknologi memori, teknologi modul pun ikut dikembangkan. Selain
mengalami perkembangan pada sisi kemampuan, teknik pengolahan modul memori juga
dikembangkan. Dari yang sederhana yaitu SIMM sampai RIMM. Berikut
penjelasan singkatnya.
1) S I M M
Kependekan dari Single In-Line Memory
Module, artinya modul atau chip memori ditempelkan pada salah satu sisi
sirkuit PCB. Memori jenis ini hanya mempunyai jumlah kaki (pin) sebanyak 30 dan
72 buah.
SIMM 30 pin berupa
FPM DRAM, banyak digunakan pada sistem berbasis prosessor 386 generasi akhir
dan 486 generasi awal. SIM 30 pin berkapasitas 1MB, 4MB dan 16MB.
Sedangkan SIMM 70 pin
dapat berupa FPM DRAM maupun EDO DRAM yang digunakan bersama prosessor 486
generasi akhir dan Pentium. SIMM 70 pin diproduksi pada kapasitas 4MB, 8MB,
16MB, 32MB, 64MB dan 128MB.
2) D I M M
Kependekan dari Dual In-Line Memory Module, artinya modul atau chip memori
ditempelkan pada kedua sisi PCB, saling berbalikan. Memori DIMM diproduksi
dalam 2 bentuk yang berbeda, yaitu dengan jumlah kaki 168 dan 184.
DIMM 168 pin dapat
berupa Fast-Page, EDO dan ECC SDRAM, dengan kapasitas mulai dari 8MB, 16MB,
32MB, 64MB dan 128MB. Sementara DIM 184 pin berupa DDR SDRAM.
3) SODIMM
Kependekan dari Small Outline Dual In-Line Memory Module.
Memori ini pada dasarnya sama dengan DIMM, namun berbeda dalam penggunaannya.
Jika DIMM digunakan pada PC, maka SODIMM digunakan pada laptop / notebook.
SODIMM diproduksi dalam dua jenis,jenis pertama mempunyai jumlah kakai sebanyak
72, dan satunya berjumlah 144 buah
4) RIMM / SORIMM
RIMM dan SORIMM
merupakan jenis memori yang dibuat oleh Rambus. RIMM pada dasarnya sama dengan
DIMM dan SORIMM mirip dengan SODIMM.
Karena menggunakan
teknologi dari Rambus yang terkenal mengutamakan kecepatan, memori ini jadi
cepat panas sehingga pihak Rambus perlu menambahkan aluminium untuk membantu melepas
panas yang dihasilkan oleh memori.
2.
Perkembangan
Teknologi Memori Eksternal
Perkembangan teknologi pada memori
eksternal pada umumnya meliputi bahan yang digunakan sebagai media penyimpanan
ataupun kapasitas memorinya.
a. Pita Magnetik
Media
penyimpanan pita magnetik (magnetic tape) terbuat dari bahan magnetik yang
dilapiskan pada plastik tipis, seperti pita kaset. Digunakan pertama kali oleh
IBM tahun 1950 an. Untuk bisa bekerja, pita magnetic ini harus diletakkan
didalam tape drive yang kira-kira bisa disamakan dengan proyektor Pada proses
penyimpanan atau pembacaan data, kepala pita (head) harus menyentuh media dan
tape akan bergerak terus selama proses penulisan ataupun pembacaan data
berlangsung dengan melewati read/write head. Gerakan terus-menerus inilah yang
sebenarnya dapat meningkatkan keausan pita.
Pada saat drive dari magnetic tape
berputar, maka data-data yang ada akan dibaca satu demi satu. Dalam hal ini,
tape membutuhkan adanya suatu tanda untuk mulai dan berhenti pada suatu record data. Pada saat berhenti, dan
ketika akan melakukan pembacaan lagi, ada beberapa bagian dari tape yang tidak
terbaca, dan bagian ini disebut: inter-record
gap yang terjadi diantara setiap block
data. Inter-record gap secara
otomatis akan terbentuk oleh sistem komputer setelah selesai merekam karakter
yang terakhir.
Ukuran record dalam hal in ditentukan oleh jumlah data yang tersimpan. Beberapa record yang tergabung dalam satu kesatuan disebut sebagai logical record. Beberapa logical record akan tersimpan dalam
sebuah phisical record.
Data pada pita magnetik direkam
secara berurutan dengan menggunakan drive
yang khusus untuk masing-masing jenis. Karena perekaman dilakukan secara
sekuensial, maka untuk mengakses data yang kebetulan terletak di tengah drive terpaksa harus memutar gulungan
pita hingga head mencapai data
tersebut. Hal ini membutuhkan waktu yang cukup lama.
Walaupun begitu teknologi pita
magnetik masih banyak digunakan sebagai sarana backup data atau pengarsipan. Pertama, karena pita magnetik
merupakan piranti yang pertama kali muncul untuk backup data sehingga orang terbiasa menggunakannya. Kedua, pita
magnetik masih banyak digunakan mengingat kapasitasnya yang sangat besar
dibanding dengan piranti penyimpanan lain. Kapasitas penyimpanan pita magnetik
dapat mencapai 66 Gb dan dapat dikompresi hingga menjadi ratusan gygabyte. Kecepatan putarnya pun
bertambah tinggi sehingga pengaksesan data dilakukan lebih cepat.
Pita magnetik dibagi menjadi dua
jenis yaitu reel tape dan tape cartridge. reel tape berupa pita magnetik yang digulung dalam wadah berbentuk
lingkaran dengan bentuk standart
pita yang memiliki lebar 1/2 " (12.7 mm), sedangkan cartridge berbentuk seperti kaset video
atau bahkan ada yang seperti kaset audio. Data pada tape cartridge disimpan dalam bentuk kode-kode tertentu seperti
halnya yang terdapat dalam pita magnetik ukuran standar. Kaset ataupun catridge banyak digunakan pada komputer
jenis home-komputer.
Pita magnetik mempunyai ukuran yang
dinyatakan istilah kepadatan pita (tape
density). Dalam hal ini, ukuran yang digunakan adalah BPI (bytes per inch) atau jumlah byte per
inci. Sebagai contoh, kepadatan 9600 BPI berarti bahwa pita dapat mengandung
9600 byte dalam tiap inci.
b.
Hard
Disk
Hard disk adalah sebuah komponen
perangkat keras yang meyimpan data sekunder dan berisi piringan magnetis dengan
kapasitas besar. Hard disk diciptakan
pertama kali oleh insyinyur IBM, Reynold Johnson pada tahun 1952. Hard disk pertama tersebut terdiri dari 50 piringan berukuran 2 kaki
(0,6 meter) dengan kecepatan rotasinya mencapai 1.200 rpm (rotation per minute) dengan
kapasitas penyimpanan 5 MB. Hard disk
zaman sekarang sudah ada yang hanya selebar 0,6 cm dengan kapasitas 750 GB.
Hard
disk terus dikembangkan hingga saat ini. Pada tahun 2003 lalu, kapasitas hard disk yang beredar di pasaran
berkisar antara 20 sampai dengan 40 GB.
Hard
disk memiliki piringan metal yang dilapisi dengan bahan yang memungkinkan
data disimpan dalam bentuk titik-titik bermagnet. Data disimpan pada kedua
permukaan. Piringan-piringan yang menyusun hard
disk tersusun dalam lapisan-lapisan dan tersimpan rapat dalam hard drive. Tujuannya adalah untuk
melindungi dari partikel debu atau benda kecil lain yang mengotori piringan
sehingga tidak terjadi tabrakan antara head dan piringan yang dapat menimbulkan
kerusakan.
Setiap piringan hard disk memiliki dua buah permukaan atas dan bawah. Namun perlu
diketahui bahwa permukaan atas pada permukaan terbawah piringan tidak digunakan
untuk menyimpan data. Setiap permukaan dibagi atas sejumlah track berbentuk lingkaran dalam
piringan. Pada track inilah data
disimpan. Track dibagi menjadi
beberapa sektor. Track yang terletak
pada garis vertikal yang sama disebut silinder.
Di dalam disk drive, terdapat suatu alat pemutar yang mampu berputar hingga
3500 rpm atau lebih. Read/Write Head
yang ada akan ditumpu dengan suatu lengan yang selalu bergerak untuk menjelajah
keseluruh permukaan hard disk guna
mendeteksi ataupun melakukan penulisan/pembacaan data. Kombinasi antara
perputaran hard disk dan pergerakan
lengan inilah yang mampu menentukan posisi setiap track yang ada didalam hard disk.
Data dibaca atau ditulis melalui head baca/tulis. Ketika berlangsung
perekaman atau pembacaan, head
bergerak ke lokasi data dan melayang di atas piringan tanpa menyentuhnya.
Kecepatan akses data pada piringan ditentukan oleh kecepatan putar piringan dan
kecepatan lengan akses.
Hard
disk dibedakan menjadi dua golongan yaitu non removable hard disk dan removable
hard disk.
·
Non Removable Hard Disk
Non
removable hard disk juga biasa disebut fixed
disk karena diletakkan di dalam unit sistem dan tidak dimaksudkan untuk
dibawa bepergian.
·
Removable Hard Disk
Hard disk jenis ini hanya mengandung
satu piringan atau dua piringan yang dilengkapi dengan head baca/tulis. Piranti seperti ini kadang disebut hard disk cartridge. Umumnya
berkapasitas 2 GB. Piranti ini dapat dibawa bepergian, misalnya untuk menyalin
data yang besar dan dimaksudkan untuk disalin ke komputer lain.
Di dalam pemakaiannya didalam PC,
hard disk memerlukan card tambahan
yang terdapat didalam komputer dan berfungsi sebagai pengontrol kerja dari hard disk tersebut.
c.
Floppy
Disk
Floppy disk dikembangkan untuk
mengatasi kekurangan hard disk yang tidak bisa dibawa bepergian. Floppy disk
atau disket diciptakan pada tahun 1969 dengan tujuan agar data dapat
dipindahkan dari suatu komputer ke komputer yang lain. Disket berisi sebuah
piringan magnetik. Pembacaan dan penulisan data ke piringan magnetik dilakukan melalui head yang aka menempel ke permukaan
piringan.
Disket mengandung sebuah piringan
magnetik yang terbuat dari bahan plastik. Piringan dibagi atas sejumlah
lingkaran yang masing-masing disebut track. Track dibagi menjadi beberapa
sektor. Proses ini dilakukan ketika disket diformat. Pada sektor inilah data
direkam.
Untuk melakukan pembacaan ataupun
penulisan, disket harus dimasukkan kedalam sebuah drive, drive ini kemudian
disebut sebagai disket drive. Pada setiap drive yang ada, telah berisi
sebuah shaft dan sebuah drive motor yang berfungsi untuk memutar
disket dengan kecepatan sekitar 360 hingga 500 rpm. Sebuah sinyal elektronik
yang datang dari sistem kontrol, akan menyebabkan read/write head yang berfungsi untuk melakukan pembacaan/penulisan
untuk terus bergerak diatas permukaan disket yang sedang berputar guna
melakukan pembacaan/ penulisan.
Disket yang umum pada saat ini
adalah yang berukuran 3,5 inci (diameter piringan) dengan kapasitas 1,44 Mb.
Pada masa sebelumnya terdapat pula disket berukuran 5,25 inci dengan kapasitas
sebesar 1,2 Mb. Kapasitas yang dapat ditampung oleh floppy disk memang cenderung kecil, apalagi jika dibandingkan
dengan kebutuhan transfer dan penyimpanan data yang makin lama makin besar. Floppy disk hanya dapat menyimpan file
teks, karena keterbatasan kapasitas. Walaupun demikian, penulisan pada floppy disk dapat dilakukan
berulang-ulang, walaupun memakan waktu yang relatif lama.
d.
Zip
Disk
Zip disk memiliki sifat seperti
disket yaitu bisa dibawa kemana-mana tetapi memiliki kapasitas yang lebih
tinggi. Piranti ini dihubungkan ke komputer melalui port printer, USB maupun
SCSI. Media ini memiliki kapasitas 250 Mb untuk hubungan ke port paralel atau
SCSI dan 750 Mb untuk hubungan ke USB. Ukurannya sedikit lebih besar
dibandingkan dengan disket dan dengan ketebalan dua kali.
e.
CD
CD ROM (Compact
disc - Read Only Memory) adalah sebuah piringan
kompak dari jenis piringan optik (optical
disc) yang dapat menyimpan data yang cukup besar.
Ukuran data yang dapat disimpan saat ini bisa mencapai 700Mb. Mulai tahun 1983
sistem penyimpanan data di optical disc
mulai diperkenalkan dengan diluncurkannya Digital
Audio Compact Disc. Sejak saat itu mulai berkembanglah teknologi
penyuimpanan pada optical disc. CD-ROM terbuat dari resin (polycarbonate) dan dilapisi permukaan yang sangat reflektif seperti
alumunium.
Informasi direkam secara
digital sebagai lubang-lubang mikroskopis pada permukaan yang reflektif. Proses
ini dilakukan degan menggunakan laser yang berintensitas tinggi. Permukaan yang
berlubang ini kemudian dilapisi oleh lapisan bening. Informasi dibaca dengan
menggunakan laser berintensitas rendah yang menyinari lapisan bening tersebut
sementara motor memutar disk.
Intensitas laser tersebut berubah setelah mengenai lubang-lubang tersebut
kemudian terefleksikan dan dideteksi oleh fotosensor yang kemudian dikonversi
menjadi data digital.
Penulisan data pada CD-ROM
hanya dapat dilakukan sekali saja. Walaupun demikian, optical disk ini memiliki
keunggulan dari segi mobilitas. Bentuknyayang kecil dan tipis memudahkannya
untuk dibawa-bawa. Kapasitas penyimpanannya pun cukup besar, yaitu 650 Mbytes.
Sehingga media ini biasanya digunakan untuk menyimpan data-data sekali tulis
saja, seperti installer, file lagu (mp3), ataupun data statik lainnya.
CD ROM bersifat read only
(hanya dapat dibaca, tidak dapat ditulis berulang kali). Untuk dapat
membaca isi CD ROM, komponen utama yang diperlukan adalah CD Drive. Baru pada perkembangannya CD ROM mulai kini dapat
ditulis berulang kali (Re Write / RW) yang lebih dikenal dengan CD-RW.
f.
DVD (Digital
Versatile Disc)
DVD merupakan teknologi piringan
optik kedua setelah CD. DVD memiliki kapasitas penyimpanan yang besar, membaca
lebih cepat daripada CD dengan muatan video berkualitas setara sinema dan lebih
baik ketimbang piringan penyimpan data untuk keperluan audio maupun komputer
PC.
DVD diperkenalkan pertama kali tahun
1995 untuk mendistribusikan multimedia serta rekaman bioskop yang berdurasi
panjang. DVD memiliki kapastias yang
jauh lebih besar daripada CD-ROM biasa, yaitu mencapai 9 Gbytes. Teknologi DVD
ini sekarang banyak dimanfaatkan secara luas oleh perusahaan musik dan film
besar, sehingga menjadikannya sebagai produk elektronik yang paling diminati dalam
kurun waktu 3 tahun sejak diperkenalkan pertama kali. Perkembangan
teknologi DVD-ROM pun lebih cepat dibandingkan CD-ROM. 1x DVD-ROM memungkinkan
rata-rata transfer data 1.321 MB/s dengan rata-rata burst transfer 12 MB/s.
Semakin besar cache (memori buffer)
yang dimiliki DVD-ROM, semakin cepat penyaluran data yang dapat dilakukan. DVD
menyediakan format yang dapat ditulis satu kali ataupun lebih, yang disebut
dengan Recordable DVD, dan memiliki 6 macam versi, yaitu :
·
DVD-R for General, hanya sekali penulisan,
·
DVD-R for Authoring, hanya sekali penulisan,
·
DVD-RAM, dapat ditulis berulang kali,
·
DVD-RW,
dapat ditulis berulang kali,
·
DVD+RW,
dapat ditulis berulang kali,
·
DVD+R, hanya sekali penulisan.
Setiap versi DVD recorder dapat
membaca DVD-ROM disc, tetapi memerlukan jenis disc yang berbeda untuk melakukan
pembacaan.
Perekaman data pada DVD-R dilakukan
dengan membakar lapisan perekam dengan menggunakan sinar laser merah yang terfokus. Adapun lapisan bening
yang melapisi lapisan perekam terbuat dari polikarbonat bening. Lapisan perekam
memiliki alur spiral mikroskopis yang bergelombang. Alur tersebut memang telah
dibuat untuk memandu sinar laser pada saat proses penulisan. Alur inilah tempat
menyimpan data setelah proses perekaman. Selain itu ada Land Pre Pits (LPP)
yang terletak di antara alur-alur untuk keperluan pengalamatan.
Di bawah lapisan perekam terdapat
lapisan pemantul dari logam yang berfungsi untuk memantulkan kembali sinar
laser pada saat proses pembacaan. Berikutnya terdapat lapisan pelindung yang
berfungsi melindungi lapisan-lapisan di atasnya dan sebagai lapisan yang
menghubungkan ke lapisan perekat kalau piringan bermuka dua (double sided).
Pada pembacaan kekuatan gelombang
sinar laser dikurangi sehingga tidak merusakkan rekaman. Bagian yang telah
dibakar pada saat perekaman tak dapat memantulkan sinar laser sejelas bagian
yang tak terbakar. Dengan demikian diperoleh pola “on-off” yang dapar
dimodulasikan menjadi sinyal dan kemudian didekodekan menjadi data oleh playback.
g.
USB
Flash Disk
USB flash disk adalah piranti
penyimpan eksternal yang berbentuk pena dengan panjang 53-63.5 mm, lebar 17mm
dan tinggi 8 mm dan dicolokkan ke port USB. Kapasitas penyimpanan data mencapai
1 GB. Piranti ini mudah dibawa bepergian karena ukurannya kecil. Meski
demikian, piranti ini memiliki kapasitas simpan yang besar hingga lebih dari 16
Gb.
h.
Smart
Card
Smart
Card atau kartu cerdas umumnya berupa kartu plastik yang dilengkapi dengan
sebuah cip. Pada cip inilah terkandung memori, prosesor, dan bahkan sistem
operasi. Pada dekade 1990-an Bank Exim dan Bank BRI menggunakan smart card
untuk menyimpan data tabungan. Namun kini produk-produk tersebut tidak ada
lagi. Yang umum saat ini smart card digunakan untuk kartu telpon prabayar.
i.
Kartu
Memori
Kartu memori (memory card) adalah
jenis penyimpanan permanen yang biasa digunakan pada PDA ataupun kamera
digital. Beberapa contoh yaitu Compact Flash, Smart Media Card dan Secure
Digital Card. Ukuran medianya juga bervariasi. Sebagai contoh, Compact Flash
berukuran 43 mm x 36 mm x 3,3 mm. Kapasitas penyimpanannya sangat bervariasi
dari 2 Mb sampai dengan 3 Gb.
Sumber : Lilik Emi Rahayu ( Universitas Negeri Malang)